Termasuk, demonstrasi ribuan orang pada Sabtu (9/7) lalu, yang menuntut pemilu jujur dan fair. Muhyiddin menjelaskan itu semua di kantor redaksi Jawa Pos, lantai 4 Gedung Graha Pena, Surabaya, di depan jajaran awak redaksi Jawa Pos serta para pemimpin redaksi Jawa Pos Group. Acara dialog tersebut dipandu Direktur Jawa Pos Azrul Ananda.
Ketika menjawab pertanyaan soal ketegangan di Ambalat, Muhyiddin menyatakan bahwa sampai sekarang problem tersebut belum tuntas dibahas dua negara. ’’Soal Ambalat ini, kami sudah melakukan pertemuan dengan Indonesia hingga 19 kali. Tapi, sampai sekarang belum juga tuntas,’’ ungkapnya.
’’Kami punya alasan sendiri. Tapi, kami juga menghormati alasan Indonesia,’’ ujarnya.
Ambalat adalah blok laut luas yang mencakup 15.235 kilometer persegi di Laut Sulawesi atau Selat Makassar. Blok tersebut berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur.
Baca selengkapnya disini