Polisi menahan seorang remaja berusia 19 tahun karena meretas berbagai jaringan pemerintah dan swasta. Topiary, nama panggilan peretas remaja tersebut, diduga menjadi pemimpin grup hacker yang menamakan diri mereka Lulz Security.

Nama Lulz Security belakangan ini menjadi terkenal di dunia maya karena membobol jaringan milik CIA, Sony, dan kerajaan media Rupert Murdoch. “Penangkapan ini merupakan bagian prarencana operasi intelijen,” ujar kepolisian.

Topiary diyakini memegang akun Twitter Lulz Security, yang selalu menyampaikan pesan berupa data hasil meretas jaringan pemerintah dan korporasi. Pesan-pesan tersebut ditulis dengan gaya yang tidak biasa, penuh dengan sarkasme, kata-kata kasar, dan lelucon yang sulit dipahami.

“Penahanan Topiary penting karena ia telah mengirimkan pesan kuat kepada peretas lain maupun calon peretas,” jelas Chet Wisniewski, seorang peneliti keamanan dari perusahaan pembuat antivirus Sophos.

Polisi Inggris menilai apa yang dilakukan Lulz Security, yang dipandang banyak pihak hanya sebuah lelucon, justru merupakan kejahatan serius.