BANDAR ACEH– Puluhan pakar dari Amerika Serikat, Thailand, Cile, India, dan Pakistan sejak beberapa hari terakhir melakukan penelitian tentang bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Ketua Divisi dan Advokasi Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana Mukhlis mengatakan, selain melakukan penelitian, para peneliti dari berbagai negara dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga melaksanakan pelatihan tentang kebencanaan.

“Kegiatan ini sudah berlangsung beberapa hari.Penelitian tentang bencana tsunami dilakukan di beberapa lokasi seperti Lhoknga, Lampuuk, Ujong Pancu,dan Kajhu” kata Mukhlis saat menggelar pertemuan dengan Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal.

Para pakar seperti Brian F Atwater dari Amerika Serikat, dan peneliti LIPI memperkirakan gelombang tsunami yang terjadi 26 Desember 2004 bukan bencana yang pertama. Menurut dia,diperkirakan pada tahun 1980-an di daerah paling ujung barat Pulau Sumatera itu juga pernah dilanda bencana tsunami kecil. “Didaerah Lampuuk ditemukan debu vulkanik di bawah lapisan tanah.Kemungkinan sebelumnya tahun 1800-an juga pernah terjadi bencana serupa,tapi belum terdeteksi” ucapnya.

Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengharapkan,hasil penelitian pakar geologi itu dapat menjadi literatur bagi ilmu pengetahuan di seluruh penjuru dunia. “Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi literatur dan bermanfaat bagi masyarakat Aceh. Kami sadari daerah ini sangat rawan dengan bencana,” katanya.