Mimpi adalah fenomena unik. Bagi pemerhati pergerakan pikiran tentu paham penyebabnya. Sebetulnya ada 2 faktor penyebab timbulnya mimpi.
Faktor pertama adalah internal, berkaitan dengan diri sendiri, baik secara fisik maupun mental.
Faktor kedua adalah eksternal, berkaitan dengan luar faktor2 alam ataupun makhluk lain.
Untuk faktor internal, penyebabnya adalah
1. Kesehatan jasmani dan keseimbangan elemen tubuh.
Misalnya: orang sakit demam tinggi cenderung mimpi yang aneh2. karena pikiran ingin menggambarkan apa yang sesungguhnya terjadi di dalam tubuh, berhubung kesadaran orang sakit cenderung lemah maka pikiran menggunakan media visual untuk memperjelasnya. Pikiran ingin menggambarkan betapa kacaunya sistem di dalam tubuh, maka muncullah bentuk2 yang kacau dan tidak beraturan dsb. Dominan unsur angin menimbulkan aneka mimpi2 gelisah yg tidak nyambung. Dominan unsur padat menimbulkan aneka mimpi tertekan dan ketakutan, lorong-lorong dsb. Dominan unsur air menimbulkan aneka mimpi percintaan atau komunikasi dg orang2 serta tempat2. Dominan unsur api menimbulkan mimpi melayang, heroik, perkelahian, dan perdebatan dsb.
Bila kita mengalami sakit, itu berarti elemen tubuh tidak seimbang dan terjadi dishamonisasi, mimpi yang timbul bisa beraneka macam tergantung unsur dominan atau penggabungannya.
2. Perubahan aktifitas organ.
Misalnya: bila sebelum tidur kita banyak minum dan lupa pipis, maka saat subuh/tengah malam kandung kemih penuh dan kita kebelet pipis. saat itu karena kita sedang tidur pulas dan kesadaran lemah, maka pikiran memperjelasnya dengan membuat gambar seolah kita berada dibawah pohon pisang sedang menurunkan resleting. coba bayangkan apa yang terjadi bila itu tidak segera disadari? JEMUR KASUR DAN CUCI SELIMUT. atau misalnya kaki kita bergerak secara mendadak, maka kita akan bermimpi seperti tersandung, jatuh dsb.
Bila kita habis kelelahan berjalan jauh, maka mimpinya seolah dikejar anjing/orang dan tidak bisa berlari. Bila kita habis kelelahan bekerja, maka mimpinya seolah dipukuli orang atau memikul benda berat dsb.[b]
3. Ingatan-ingatan. Bila ada kejadian yang cukup mengesankan dalam kejadian sehari2, itu akan terekam dan dapat muncul sebagai mimpi. Sebagian adalah ingatan kehidupan lampau (bagi yang meyakini reinkarnasi, bila tidak anggap saja bunga tidur). sebagian adalah kejadian yang dialami belum lama.
4. Emosi2 berupa ketakutan, harapan, kebahagiaan, kesedihan.
Aktifitas emosi yang kuat dapat muncul ke dalam mimpi. penggambarannya bisa berlawanan ataupun sejalan dengan emosi kuat yang sedang mempengaruhi kita. Misalnya kita berharap memiliki ferrari, yang muncul di mimpi malah gerobak/delman dsb. Bila kita menyembunyikan suatu kebenaran dan takut diketahui, maka mimpinya malah kebenaran itu diungkap oleh kita sendiri dsb.
Faktor2 eksternal penyebabnya adalah:
1. Aktifitas sekitar tempat tidur, lingkungan, dan alam.
Siapakah yang memberitahukan saat kita ada di tepi tempat tidur dan akan terjatuh? mendadak kita bermimpi sedang dipinggir jurang dalam atau tepi sungai. dan bila kita melompat maka kita terjatuh dari ranjang. pikiran tanpa disadari sudah merekam aktifitas dan membuat ukuran2 sebelum kita tertidur. saat ada orang mengetuk pintu maka kita bermimpi ada yang memanggil kita. saat jendela terbuka dan ada suara berderik maka kita bermimpi mendengar mercon/bunyi berisik lainnya. saat kilat menyambar2 maka kita bermimpi melihat cahaya dari kejauhan. dsb
2. Tanda alam dan makhluk halus.
Untuk yang makhluk halus misalnya kita bermimpi kedatangan orang tua atau keluarga yang sudah meninggal dan mereka minta kita melakukan sesuatu. tetapi ini juga harus dibedakan dengan halusinasi yang dipicu oleh ketakutan kita akan situasi di tempat tertentu atau seseorang dsb.
Thanks to bro sumedha